- Hormon adalah zat kimia dalam bentuk senyawa organic yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin. Hormon mengatur aktivitas seperti : metabolisme, reproduksi, pertumbuhan, dan perkembangan.
- Hormon mengatur aktivitas seperti metabolisme, reproduksi, pertumbuhan dan perkembangan.
- Pengaruh hormon dapat terjadi dalam beberapa detik, hari, minggu, bulan, dan bahkan beberapa tahun.
- Kelenjar endokrin disebut juga kelenjar buntu karena hormon yang dihasilkan tidak dialirkankan melalui suatu saluran tetapi langsung masuk kedalam pembuluh darah. Hormon dari kelenjar endokrin mengikuti peredaran darah ke seluruh tubuh hingga mencapai organ – organ tertentu. Meskipun semua hormone mengadakan kontak dengan semua jaringan dalam tubuh, namun hanya sel / jaringan yang mengandung reseptor yang spesifik terhadap hormon tertentu yang terpengaruh hormon tersebut.
- Hormon mempunyai ciri – ciri sebagai berikut :
- Diproduksi dan disekresikan ke dalam darah oleh sel kelenjar endokrin dalam jumlah sangat kecil
- Diangkut oleh darah menuju ke sel/jaringan target
- Mengadakan interaksi dengan reseptor khusus yang terdapat dalam sel target
- Mempunyai pengaruh mengaktifkan enzim khusus
- Mempunyai pengaruh tidak hanya terhadap satu sel target, tetapi dapat juga mempengaruhi beberapa sel target yang berlainan.
- kelenjar yang bekerja sepanjang hayat, misalnya hormon yang memegang peranan pada proses metabolisme
- kelenjar yang bekerjanya mulai saat tertentu, misalnya hormon kelamin
- kelenjar yang bekerja hanya sampai saat tertentu saja, misalnya kelenjar timus
No.
|
Kelenjar
endokrin
|
Lokasi
|
1
|
Kelenjar
hipofisis
|
Terletak
pada dasar otak besar, pada lekukan tulang selatursika di bagian tulang baji
|
2
|
Kelenjar
tiroid
|
Terletak
di daerah leher
|
3
|
Kelenjar
paratiroid
|
Terletak
di dekat kelenjar tiroid
|
4
|
Kelenjar
pankreas
|
Terletak
di dekat ventrikulus (perut besar)
|
5
|
Kelenjar
adrenal
|
Terletak
di bagian atas ginjal
|
6
|
Ovarium
|
Terletak
di daerah abdomen (perut)
|
7
|
Testis
|
Terletak
di buah zakar dalam skrotum
|
No.
|
Aspek pembeda
|
Sistem hormon
|
Sistem saraf
|
1
|
Aksi
|
Bersifat lambat
|
Bersifat
cepat/segera
|
2
|
Pengaturan
|
Jangka panjang,
misalnya
pertumbuhan dan
perkembangan
|
Jangka pendek,
misalnya denyut jantung dan kontraksi otot
|
3
|
Sekresi
|
Hormon
|
neurotransmitter
|
4
|
Komunikasi
|
Komunikasi antar
neuron melalui synapsis
|
Komunikasi
melalui sistem sirkulasi
|
- Kelenjar Endokrin meliputi hipofisis, tiroid, paratiroid, timus, pankreas, adrenal, ovarium dan testis
No.
|
Hormon
|
Prinsip kerja
|
1
|
Hormon Somatrotof
|
Pertumbuhan sel dan anabolisme
protein
|
2
|
Hormon Tiroid (TSH)
|
Mengontrol sekresi hormone oleh
kelenjar tiroid
|
3
|
Hormon Adrenokortikotropik (ACTH)
|
Mengontrol sekresi beberapa
hormone oleh korteks adrenal
|
4
|
Follicle Stimulating Hormon (FSH)
|
a. Pada wanita : merangsang perkembangan
folikel pada ovarium dan sekresi estrogen
b. Pada testis : menstimulasi testis
untuk mengstimulasi sperma
|
5
|
Luteinizing hormone (LH)
|
a. Pada Wanita : bersama dengan
estrogen menstimulasi ovulasi dan pembentukan progesterone oleh korpus luteum
b. Pada pria : menstimulasi sel –
sel interstitial pada testis untuk berkembang dan menghasilkan testoteron
|
6
|
Prolaktin
|
Membantu kelahiran dan memelihara
sekresi susu oleh kelenjar susu
|
No.
|
Hormon
|
Prinsip kerja
|
1
|
Oksitosin
|
Menstimulasi kontraksi otot polos
pada rahim wanita selama proses melahirkan
|
2
|
Hormon ADH
|
Menurunkan volume urine dan
meningkatkan tekanan darah dengan cara menyempitkan pembuluh darah
|
No.
|
Hormon
|
Prinsip kerja
|
1
|
Melanocyte stimulating hormon
(MSH)
|
Mempengaruhi warna kulit individu
|

- Kelenjar yang terdapat di leher bagian depan di sebelah bawah jakun dan terdiri dari dua buah lobus.
- Kelenjar tiroid
menghasilkan dua macam hormon yaitu tiroksin (T4) dan Triiodontironin
(T3).
- Hormon ini dibuat di folikel jaringan tiroid dari asam amino (tiroksin) yang mengandung yodium. Yodium secara aktif di akumulasi oleh kelenjar tiroid dari darah. Oleh sebab itu kekurangan yodium dalam makanan dalam jangka waktu yang lama mengakibatkan pembesaran kelenjar gondok hingga 15 kali.
No.
|
Hormon
|
Prinsip kerja
|
1
|
Tiroksin
|
Mengatur metabolisme,
pertumbuhan, perkembangan, dan kegiatan system saraf
|
2.
|
Triiodontironin
|
Mengatur metabolisme,
pertumbuhan, perkembangan dan kegiatan sistem saraf
|
3.
|
Kalsitonin
|
Menurunkan kadar kalsium dalam darah dengan cara
mempercepat absorpsi kalsium oleh tulang.
|
- Hipertiroidisme / Tirotoksikosis
- Hipotiroidisme
- Grave's disease. Antibodi di dalam badan menyebabkan tiroid membesar dan mengeluarkan lebih hormon. orang yang menghidapi penyakit ini mengeluarkan hormon berlebihan
- Thyroiditis (tiroid bengkak).
- Toxic nodule goitre. Terlalu banyak iodin di dalam makanan
- Bengkak di leher
- Degupan jantung bertambah, sentiasa berdebar-debar
- Gementar dan gelisah,
- Haid tidak teratur, kurang atau tidak datang
- Kesuburan turun
- Mata menjadi besar (bulging)
- Kejang otot
- Oesteoporosis
- Pengeluaran keringat banyak,
- Suhu badan naik,
- Rambut rontok
- Sulit bernafas
- Susah tidur
- Tekanan darah naik
- Turun berat badan walaupun selera naik
- Lemah
- Berjumlah empat buah terletak di belakang kelenjar tiroid
- Kelenjar ini menghasilkan parathormon (PTH) yang berfungsi untuk mengatur konsentrasi ion kalsium dalam cairan ekstraseluler dengan cara mengatur : absorpsi kalsium dari usus, ekskresi kalsium oleh ginjal, dan pelepasan kalsium dari tulang.
- Hormon paratiroid meningkatkan kalsium darah dengan cara merangsang reabsorpsi kalsium di ginjal dan dengan cara penginduksian sel –sel tulang osteoklas untuk merombak matriks bermineral pada osteoklas untuk merombak matriks bermineral pada tulang sejati dan melepaskan kalsium ke dalam darah
- Kalsitonin mempunyai fungsi yang berlawanan dengan PTH, sehingga fungsinya menurunkan kalsium darah.
- Fungsi umum kelenjar paratiroid adalah:
- mengatur metabilisme fosfor
- mengatur kadar kalsium darah
- Terletak di sepanjang rongga trachea di rongga dada bagian atas.
- Timus membesar sewaktu pubertas dan mengacil setelah dewasa.
- Kelenjar ini merupakan kelenjar penimbunan hormon somatotrof atau hormon pertumbuhan dan setelah dewasa tidak berfungsi lagi.
- Menghasilkan timosin yang berfungsi untuk merangsang limfosit.
- Berbentuk seperti bola atau topi terletak di atas ginjal.
- Pada setiap ginjal terdapat satu kelenjar suprarenalis yang terbagi menjadi dua bagian yaitu bagian luar (korteks) dan bagian tengah (medula).
- Hormon dari kelenjar anak ginjal dan prinsip kerjanya :
No.
|
Hormon
|
Prinsip
kerja
|
1
|
Bagian
korteks adrenal
a. Mineralokortikoid
b. Glukokortikoid
|
Mengontol
metabolisme ion anorganik
Mengontrol
metabolisme glukosa
|
2
|
Bagian
Medula Adrenal
Adrenalin
(epinefrin) dan noradrenalin
|
Kedua
hormon tersebut bekerja sama dalam hal berikut :
a. dilatasi bronkiolus
b. vasokonstriksi pada arteri
c. vasodilatasi pembuluh darah otak
dan otot
d. mengubah glikogen menjadi glukosa
dalam hati
e. gerak peristaltik
f. bersama insulin mengatur kadar
gula darah
|
- Regulasi hormon korteks adrenal
Regulasi hormon medulla adrenal
- Kelenjar pankreas merupakan sekelompok sel yang terletak pada pankreas, sehingga dikenal dengan pulau – pulau langerhans.
- Kelenjar pankreas menghasilkan hormon insulin dan glukagon. Insulin mempermudah gerakan glukosa dari darah menuju ke sel – sel tubuh menembus membrane sel.
- Di dalam otot glukosa dimetabolisasi dan disimpan dalam bentuk cadangan.
- Di sel hati, insulin mempercepat proses pembentukan glikogen (glikogenesis) dan pembentukan lemak (lipogenesis).
- Kadar glukosa yang tinggi dalam darah merupakan rangsangan untuk mensekresikan insulin. Sebaliknya glukogen bekerja secara berlawanan terhadap insulin.
- Pengaturan kadar gula darah
- Merupakan kelenjar kelamin wanita yang berfungsi menghasilkan sel telur, hormone estrogen dan hormone progesterone.
- Sekresi estrogen dihasilkan oleh folikel de Graaf dan dirangsang oleh FSH
- Estrogen berfungsi menimbulkan dan mempertahankan tanda – tanda kelamin sekunder pada wanita, misalnya perkembangan pinggul, payudara, serta kulit menjadi halus.
- Progesteron dihasilkan oleh korpus luteum dan dirangsang oleh LH
- Progesteron berfungsi mempersiapkan dinding uterus agar dapat menerima sel telur yang sudah dibuahi.
- Fisiologi menstruasi
- Siklus menstruasi normal dapat dibagi menjadi 2 segmen yaitu, siklus ovarium (indung telur) dan siklus uterus (rahim). Siklus indung telur terbagi lagi menjadi 2 bagian, yaitu siklus folikular dan siklus luteal, sedangkan siklus uterus dibagi menjadi masa proliferasi (pertumbuhan) dan masa sekresi.
- Perubahan di dalam rahim merupakan respon terhadap perubahan hormonal. Rahim terdiri dari 3 lapisan yaitu perimetrium (lapisan terluar rahim), miometrium (lapisan otot rehim, terletak di bagian tengah), dan endometrium (lapisan terdalam rahim). Endometrium adalah lapisan yangn berperan di dalam siklus menstruasi. 2/3 bagian endometrium disebut desidua fungsionalis yang terdiri dari kelenjar, dan 1/3 bagian terdalamnya disebut sebagai desidua basalis.
- Sistem hormonal yang mempengaruhi siklus menstruasi adalah:
- FSH-RH (follicle stimulating hormone releasing hormone) yang dikeluarkan hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan FSH
- LH-RH (luteinizing hormone releasing hormone) yang dikeluarkan hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan LH
- PIH (prolactine inhibiting hormone) yang menghambat hipofisis untuk mengeluarkan prolaktin
- Siklus Hormonal
- Pada tiap siklus dikenal 3 masa utama yaitu:
- Masa menstruasi yang berlangsung selama 2-8 hari. Pada saat itu endometrium (selaput rahim) dilepaskan sehingga timbul perdarahan dan hormon-hormon ovarium berada dalam kadar paling rendah
- Masa proliferasi dari berhenti darah menstruasi sampai hari ke-14. Setelah menstruasi berakhir, dimulailah fase proliferasi dimana terjadi pertumbuhan dari desidua fungsionalis untuk mempersiapkan rahim untuk perlekatan janin. Pada fase ini endometrium tumbuh kembali. Antara hari ke-12 sampai 14 dapat terjadi pelepasan sel telur dari indung telur (disebut ovulasi)
- Masa sekresi. Masa sekresi adalah masa sesudah terjadinya ovulasi. Hormon progesteron dikeluarkan dan mempengaruhi pertumbuhan endometrium untuk membuat kondisi rahim siap untuk implantasi (perlekatan janin ke rahim)
- Regulasi hormon betina
- Testis pada mammalian terdiri dari tubulus yang dilapisi oleh sel – sel benih (sel germinal), tubulus ini dikenal dengan tubulus seminiferus.
- Testis mensekresikan hormon testosterone yang berfungsi merangsang pematangan sperma (spermatogenesisi) dan pembentukan tanda – tanda kelamin pria, misalnya pertumbuhan kumis, janggut, bulu dada, jakun, dan membesarnya suara.
- Sekresi hormon tersebut dirangsang oleh ICTH yang dihasilkan oleh hipofisis bagian anterior.
- Regulasi hormone jantan
- KB adalah program pemerintah yang bertujuan menciptakan keluarga kecil bahagia dan sejahtera yang dilaksanakan melalui pengaturan jumlah anak dan jarak kelahiran.
- Banyak macam teknik KB, ada yang permanent, ada yang sementara, dan ada yang secara mekanik, kimia ataupun dengan menggunakan hormon.
- Teknik penggunaan hormone pada dasarnya adalah upaya mencegah terjadinya ovulasi. Dalam hal ini menggunakan hormone estrogen dan progesterone sintetik.
- Hormon – hormon tersebut ada yang dikemas dalam bentuk pil, suntikan, ataupun susuk.
- Jika seorang wanita menelan pil KB setiap hari maka dia telah memasukkan hormon estrogen dan progesterone sintetik ke dalam tubuhnya. Akibatnya, kelenjar hipofisis tidak akan menghasilkan FSH dan LH. Tidak adanya FSH dan LHmenyebabkan wanita tersebut tidak akan hamil, karena FSH dan LH berfungsi merangsang terjadinya ovulasi yang jika dibuahi akan terjadi kehamilan. Selain itu, progesterone juga berperan merangsang penebalan dinding rahim, sehingga menolak terjadinya implantasi (penempelan embrio pada dinding rahim).
No.
|
Kelenjar
|
Hormon yang dihasilkan
|
Gangguan /
kelainan
|
Ciri - ciri
|
1
|
Hipofisis
|
Kekurangan hormon
(hiposekresi) hormon pertumbuhan (growth hormone)
|
Dwarfisme
|
Penderita tampak bertubuh pendek (hanya sekitar satu
meter atau bahkan kurang) tapi tetap memiliki proporsi tubuh yang normal
|
Kelebihan hormon
(hipersekresi) hormon pertumbuhan (growth
hormone)
|
Gigantisme (giantism)
|
Terjadi pada masa kanak – kanak, dimana terjadi pertumbuhan
berlebihan bahkan dapat sampai mencapai 8 kaki
|
||
Akromegali
|
Terjadi pada saat dewasa, penderita mengalami pembesaran tulang rahang dan wajah.
Kulit bertambah tebal, diikuti gangguan akibat penekanan saraf oleh massa
tulang yang bertambah
|
|||
2.
|
Tiroid
|
Hipersekresi hormone tiroksin
(Hipertiroidisme)
|
Grave’s disease/ morbus basedow
|
Penderita
ini mengalami metabolisme yang amat meningkat; penderita cenderung bertambah
kurus walaupun disaat yang sama penderita memiliki nafsu makan yang meningkat
. Keringat berlebihan, denyut nadi yang cepat, tidak tahan panas dan
kelemahan badan. Dapat juga ditemukan penonjolan bola mata (exophtalmus)
|
Hiposekresi hormon tiroid (Hipotiroidisme)
|
Kretinisme (Kerdil)
|
Terjadi pada masa kanak – kanak, cirinya penderita tidak
dapat mencapai pertumbuhan fisik dan mental yang normal
|
||
Mix Oedema (Miksedema)
|
Terjadi pada orang dewasa, cirinya laju metabolisme rendah,
berat badan berlebihan, bentuk badan menjadi kasar, dan rambut rontok
|
|||
3
|
Paratiroid
|
Hipersekresi hormon paratiroid
|
Hiperparathormon
|
Kelainan pada tulang seperti tulang rapuh, bentuk abnormal
dan mudah patah. Kelebihan kalsium yang diekskresikan dalam air seni bersama
ion fosfat dapat menyebabkan batu ginjal
|
Hiposekresi hormon paratiroid
|
Hipoparathormon
|
Terjadi gejala kekejangan otot (tetani)
|
||
4
|
Pankreas
|
Hiposekresi hormon insulin
|
Diabetes tipe I
|
Penyakit
ini sepenuhnya bergantung dengan insulin, penyakit ini sering didapatkan pada
anak-anak atau dewasa muda. Pengobatan dengan mengganti insulin sesuai dengan
jumlah yang diperlukan
|
Diabetes tipe 2
|
pada
penyakit ini insulin diproduksi dalam jumlah memadai tetapi terdapat gangguan
dalam kualitas dan mekanisme kerjanya. Faktor resiko penyakit ini seperti
riwayat keluarga dengan Diabetes Mellitus dan obesitas
|
|||
5
|
Korteks Adrenal
|
Hipersekresi hormon kelenjar
adrenal
|
Cushing’s syndrome
|
penderita
mengalami peningkatan tekanan darah, gula darah akibat pengeluaran hormon
kortisol yang berlebihan.
|
Hiposekresi hormon kelenjar
adrenal
|
Addison’s disease
|
Gejala
berupa
· Hipoglikemia (kadar gula dalam
darah menurun),
· Gangguan pembentukan glukosa oleh
jaring (glukoneogenesis)
· Penurunan kadar glikogen di liver
yang menjadi cadangan glukosa dalam tubuh
· Gangguan akibat kekurangan
aldosteron seperti pengeluaran natrium dan cairan yang berlebihan di ginjal.
· Dehidrasi,
· Penurunan tekanan darah
· Shock yang dapat menimbulkan
kematian, terutama bila tidak ditangani secara cepat.
|
||
6
|
Kelenjar gonad
|
Hiposekresi hormon kelenjar gonad
|
-
|
dapat
mengakibatkan gangguan terutama dalam proses reproduksi manusia.
|
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar